Jangan Sepelekan Hal Kecil
7:18 AM
Diposkan oleh Rizky Pranata B
Seorang imam masjid di London, setiap hari pergi pulang dari rumahnya ke
masjid dengan mengendarai bus umum. Ongkos bus tersebut dibayar pakai
kartu (card), atau langsung ke sopir karena bus tidak memiliki
kondektur. Setelah bayar, baru kemudian cari tempat duduk kosong.
Sang imampun bayar ongkos pada sopir lalu menerima kembalian, sebab hari
itu ia tidak punya uang pas, baru kemudian duduk di bangku belakang
yang kosong.
Di tempat duduknya dia menghitung uang kembalian dari sopir yang
ternyata lebih 20 sen. Sejenak iapun terpikir, uang ini dikembalikan
atau tidak yah? Ah cuma 20 sen ini, ah dia (sopir) orang kafir ini atau
aku masukin saja ke kotak amal di masjid?
Setelah sampai di tempat tujuan, ia pun hendak turun bus dengan berjalan
melewati sopir bus tersebut. Dalam hatinya masih bergejolak atas uang
20 sen itu, antara dikembalikan atau tidak. Namun ketika sampai di dekat
sopir, spontan iapun mengulurkan 20 sen sambil berkata: “Maaf, Uang
kembaliannya tadi berlebih 20 sen.”
Tanpa disangka tanpa dinyana, sopir itu mengacungkan jempol seraya berkata:
“Anda berhasil!”
“Apa maksud anda?” Tanya imam masjid.
“Bukankah anda imam masjid yang di sana tadi?” Tanya sopir.
“Betul” jawabnya.
Lantas sopir itu berkata…
“Sebenarnya sejak beberapa hari ini saya ingin datang ke masjid anda
untuk belajar dan memeluk Islam, tapi timbul keinginan di hati saya
untuk menguji anda sebagai imam masjid, apa benar Islam itu seperti yang
saya dengar: jujur, amanah dan sebagainya. Saya sengaja memberikan
kembalian berlebih dan anda berhasil. Saya akan masuk Islam”. Kata sopir
tersebut.
Alangkah tercengangnya imam masjid tersebut, sambil beristighfar
berkali-kali menyesali apa yang dipikirkannya tadi. Hampir saja ia
kehilangan kepercayaan hanya dengan uang 20 sen itu.
Astaghfirullah
****
Allah SWT berfirman : “Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan
janganlah kamu mengurangi neraca itu” (QS. Ar-Rahman [55]: 9).
Nabi SAW menganjurkan umatnya untuk selalu jujur karena kejujuran
merupakan mukadimah akhlak mulia yang akan mengarahkan pemiliknya kepada
akhlak tersebut, sebagaimana dijelaskan oleh Nabi SAW: “Sesungguhnya
kejujuran membawa kepada kebajikan.
” Sifat jujur merupakan alamat ke-Islaman, timbangan keimanan, dasar
agama, dan juga tanda kesempurnaan bagi si pemilik sifat tersebut.
Baginya kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat. Dengan kejujurannya,
seorang hamba akan mencapai derajat orang- orang yang mulia dan selamat
dari segala keburukan.
Semoga kisah diatas menjadikan pelajaran bagi kita untuk senantiasa
bersikap jujur, amanah dan berakhlak mulia sebagai seorang muslim sejati
dimana pun dan kapan pun kita berada. Berhiaslah dengan akhlak yang
mulia.
Popular Posts
-
Tengkurap di atas tikar dengan bertopang pada siku tangan, pria bernama Faisal Rusdi itu menyapukan kuas pada kanvas lukis yang tersand...
-
Di dalam sebuah sumur menetas dan tumbuh hampir bersamaan tiga ekor binatang, yaitu seekor siput, kura-kura, dan katak. Mereka bersaha...
-
Nama anak ini yaitu Caine Monroy. Berbeda dengan tingkah-pola anak-anak seumurannya, Caine saat ini memiliki toko mainan yang terbuat...
-
Ada-ada saja cara Rusia menciptakan terbentuknya kawanan sosial yang semakin akrab diantara mereka, ya, sebuah cara membuat sebuah k...
-
Siapa tidak kenal dengan Tukul Arwana? Ya, banyolan yang khas, tepuk tangan ala monyet, bahasa inggris yang kacau, kepolosan dan penam...
-
Banjir…banjir…banjir menyerang Jakarta. Yups, beginilah keadaan ibukota sekarang ini. Bundaran HI seperti ibarat kolam ditengah kola...
-
MOSKOW – Seorang seniman Rusia, Nikolai Aldunin, membuat kreasi karya seni miniatur yang sangat menakjubkan. Aldunin membuat sebuah ukir...
-
Istri ke-1 : Tua dan jelek, biasanya tidak diperhatikan. Istri ke-2 : Agak cakep, agak diperhatikan. Istri ke-3 : Lumayan cakep dan cukup ...
-
Seorang pemuda mempunyai 3 pertanyaan. Ia mencari seorang guru agama yang bisa menjawab pertanyaannya. "Apakah anda bisa menjawab per...
-
Suatu senja, seorang wanita melangkahkan kaki mendekati kediaman Nabi Musa. Setelah mengucapkan salam, dia masuk sambil terus menunduk. Ai...
Post a Comment